WANITA JUGA BISA
Sekarang
ini memang sudah zaman Emansipasi wanita, wanita Indonesia patut bersyukur
karena R.A. kartini sudah memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia. Walaupun
saat ini Indonesia sudah mengalami emansipasi wanita, tetapi masih ada saja pandangan
dan budaya yang menganggap bahwa tugas wanita hanya melakukan pekerjaan sebagai
ibu rumah tangga yaitu hanya berkutat di “dapur, kasur, dan sumur”. Ada beberapa pandangan negatif tentang wanita
yang bekerja, tak jarang mereka menyebut perempuan yang bekerja tidak patuh
kepada suami dan lain sebagainya.
Banyak
kasus wanita harus berhenti berkarier ketika mereka sudah menikah, karena suami
dianggap mampu memenuhi tanggung jawabnya, dan jika sang istri terus bekerja
maka akan membuat keluarganya malu, dan dicap dengan berbagai stigma negatif. Apa
yang salah dengan wanita bekerja?, apa yang salah ketika wanita mandiri secara
finasial?. Tidak ada yang salah, selagi wanita tersebut mampu bertanggung jawab
terhadap tanggung jawabnya sebagai wanita, sebagai ibu rumah tangga. Tidak ada
yang salah ketika bekerja tidak mengganggunya dalam mengurus keluarganya.
Wanita
juga harusnya punya peluang yang besar dalam bekerja, sama halnya dengan
laki-laki yang mempunyai peluang kerja yang besar. Pandangan, masyarakat indonesia
juga beranggapan bahwa seorang perempuan lajang tidak perlu jauh-jauh untuk
mencari pekerjaan cukup dekat dengan orang tua, dengan alasan bahwa ia
tidak bisa menjaga dirinya sendiri.
bukankah hal ini melemahkan kaum wanita,
apa salahnya jika ia ingin mengembangkan kemampuannya dan mencari pengalaman? Apa
salahnya jika ia jauh dari orang tua, hidup dalam perantauan?, selagi dia bisa
menjaga dirinya sendiri, tidak ada salah.
Wanita tidak perlu dikekang karna kami sebagai wanita tau
batasan-batasannya.
Pandangan-pandangan
yang seperti ini harusnya ditepiskan,
karena wanita punya kemampuan untuk melakukan pekerjaannya. Buat apa ia
punya kemampuan tetapi tidak dikembangkan bukankah kemampuan itu karunia dari
yang ilahi. Wanita bekerja bukan untuk mengalahkan laki-laki, tetapi wanita
bekerja karena dia merasa dia mampu menjalankan tugas ganda yaitu dirumah dan
dalam pekerjaan. Banyak hal yang terjadi
diluar sana, di mana perempuan bisa bersaing dengan laki-laki, walaupun tugas
pokoknya adalah ibu rumah tangga.
Saya
dapat mengambil contoh dari sosok ibu saya, dia adalah seorang ibu rumah tangga
sekaligus seorang petani. Dari kecil saya tidak pernah merasa kekurangan kasih
sayang dari beliau, walaupun beliau sibuk di ladang dan menoreh, tetapi beliau
selalu menyediakan waktunya buat saya dan keluarga. Betapa sosok beliau adalah
sosok kartini yang saya salut hingga sekarang. Beliau bekerja, tetapi beliau tidak pernah
melupakan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga, ketika di rumah maka
beliau berikap layaknya seperti ibu
rumah tangga yang lainnya, mendidik anak-anaknya, memasak, mencuci,
membersihkan rumah, dan melakukan semua tanggung jawabnya dengan baik. Ibu saya
adalah sosok kartini yang tanguh, hingga saya sebesar ini beliau tetap
mengutamakan keluarganya, walaupun disisi lain beliau sibuk bekerja. Tidak pernah
sedikipun dia meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Ketika kami
anak-anaknya sakit maka beliau akan menemani kami dan memilih meninggalkan
sejenak pekerjaannya hingga kami sembuh. Pagi hingga sore beliau sibuk bekerja
tetapi sebelum berangakat kerja maka beliau akan menyiapkan segala keperluan
kami dan keluarga kecilnya, dan beliau selalu menyediakan waktunya bersenda
gurau bersama kami anak-anaknya. Ketika pulang kerja beliau juga akan langsung
mengerjakan tanggung jawabnya, tidak pernah ku denggar keluh kesah dari
mulutnya.
Wanita
memang punya sifat sensitif yang lebih dari pada laki-laki, tapi bukan berarti
mereka adalah makhluk yang lemah. Wanita bisa menjadi tangguh, ketika mereka
merasa mereka harus menjadi tangguh. Wanita harusnya bisa mendapatkan hak yang
sama dalam bekerja dan berprestasi, dan seharusnya wanita didukung dengan
sepenuh hati tanpa kita melabel wanita harus dirumah. Atau bahkan kita
berpandangan bahwa, percuma wanita sekolah tinggi-tinggi ujung-ujungnya didapur
juga, atau percuma wanita bekerja ujung-ujungnya kedapur juga. Mari kita buka
pikiran kita, wanita bekerja karena mereka ingin bebas secara finansial,
membantu keluarga kecilnya, dan mengembangkan diri mereka sendiri sehingga apa
yang mereka punya tidak hanya disimpan bak harta yang terpendam. Wanita hanya
perlu dukungan, bukan kata-kata yang beranggapan bahwa kami tidak sanggup
melakukannya.
Banyak
wanita yang sudah membuktikan bahwa mereka sanggup, jangan jauh-jauh misalnya
saja Sri Mulyani Indrawati yang menjadi menteri keuangan Indonesia saat ini,
yang baru saja meraih penghargaan sebagai menteri terbaik di dunia, pada
kegiatan World Govermment Summit di
Dubai pada 11 Febuari yang lalu. Beliau tidak hanya membuktikan bahwa beliau
adalah perempuan yang mampu di Indonesia, tetapi beliau membuktikan bahwa
beliau mampu di seluruh dunia. Susi Pudjiastuti sebagai menteri kelautan Indonesia, yang tidak kalah
dari menteri-menteri yang lain, yang mengusir para penjajah asing yang
memanfaatkan hasil laut Indonesia, terkenal dengan katanya yang nyentrik dan
bikin merinding “tengelamkan”. Beliau adalah sosok yang tangguh, yang gaya
kepemimpinannya yang khas, selama beliau menjabat sudah berapa banyak kapal
asing yang ditengelamkan, sudah berapa banyak kapal asing yang jera dan takut
untuk mngkeruk kekayaan lalut kita. Kedua orang ini adalah sosok Kartini masa
kini yang mampu membuktikan bahwa, perempuan juga bisa berprestasi, mampu
bersaing dengan yang lain dan memiliki
hak untuk mengembangkan diri. Jika lebih banyak wanita-wanita yang diberi
kebebasan untuk mengembangkan diri niscaya, bangsa ini akan maju. Karena kemajuan
suatu bangsa di tentukan bahwa negara tersebut tidak memandang siapa pun, dan
menganggap semuanya sama baik laki-laki maupun perempuan. Semuanya bisa dan
berprestasi.
Kita
sebagai wanita berysukur kepada TUHAN dan berterimakasih kepada R.A. Kartini,
karena telah memperjuangkan ruang bagi perempuan-perempuan indonesia sehingga
sampai saat ini kami wanita bisa bersekolah setinggi mungkin, dan mengembangkan
karier kami, walaupun ada beberapa orang yang menolak kami. Mari dukung kami wanita untuk berkembang,
berprestasi, dan membuat bangga bangsa ini. Kami tidak akan meninggalkan
tanggung jawab kami, kodrat kami sebagai wanita percayalah kami bisa melakukan
semuanya.
0 Comments:
Posting Komentar